Boleh dikatakan, hampir semua orang menyukai aktivitas yang satu ini. Jalan-jala alias rihlah. Ada sebagian melakukannya untuk mengusir kejenuhan, sebagian lagi karena memang sudah tuntutan tugas. Biasanya para awak media atau para pebisnis yang memiliki tingkat mobilitas lebih tinggi dari profesi lainnya. Tapi bagi saya, jalan-jalan bukan sekedar tugas dari seorang awak media, tapi juga pembangkit semangat dan pencarian inspirasi dari ayat-ayat Allah Swt. yang tersebar di penjuru bumi.
Bisa jadi, beberapa orang bilang, jalan-jalan hanya akan membuang waktu dan biaya. Tapi hal itu tidak akan dialami jika kita mampu memenej dengan baik perjalanan kita, dari perencanaan hingga evaluasi atas hasil yang kita dapatkan dari perjalanan kita. Sekedar kelelahan fisik saja?Atau justru kita membawa sejuta hikmah yang siap dibagi kepada kawan-kawan, entah lewat kreatifitas fotografi maupun tulisan menggugah? It depends on ourself.
Kerapkali ditengah kejenuhan aktivitas monoton perkulyahan, saya menyempatkan diri untuk jalan-jalan. Yaa, meskipun hanya disekitar kampus atau ke Semarang bawah, yang penting bisa menghirup udara di luar, menikmati hiruk pikuk manusia dengan segala aktivitasnya. Hasilnya? Alhamdulillah selama ini ada banyak ide tulisan yang saya dapatkan dari jalan-jalan itu. Memang dimana saja saya terbiasa jalan-jalan?Tergantung budget. Ya iyalah… jangan asal jalan-jalan karna bisa-bisa yang kita hasilkan hanya buang-buang waktu, tenaga dan uang tentu saja. Biasanya saya membiasakan jalan-jalan ke toko buku langganan. Tapi yang ini tidak saya sarankan jika kantong kawan-kawan sedang cekak dan tidak bisa menahan hasrat untuk membeli buku, apalagi para penggila buku. Selain toko buku, tempat lain adalah bangunan-bangunan bersejarah. Melihat-lihat bangunan tua nan antik memang memberikan sensasi tersendiri, apalagi bagi para penggemar sejarah. Kita bisa sekaligus membayangkan suasana saat bangunan-bangunan tua itu masih berfungsi. Jika sedang berkantong tebal, tidak ada salahnya jalan-jalan ke luar kota, apalagi jika kita mendapatkan tugas untuk meliput kegiatan di luar kota ditambah dengan ongkos PP yang ditanggung pihak ketiga, sikat saja! Hal ini juga dengan pertimbangan tidak mengganggu prioritas kewajiban utama kita dan sudah mendapat restu orangtua, supaya tugas dan perjalanan kita menjadi lebih berkah.
Masih banyak lagi tempat untuk jalan-jalan yang full inspirasi, tapi saya tidak menyarankan ke mall-mall karena justru lebih banyak konsumtifnya daripada inspiratifnya. Bahkan saya pribadi menghindari toko buku yang satu atap dengan mall. Justru sangat merekomendasikan jalan-jalan di alam terbuka, mentadaburri ayat-ayat Allah Swt. lewat bentangan alam atau aspek sosial masyarakat sekitarnya.
Jangan lupakan juga ibadah wajib seperti sholat, karena sholat tidak jarang malah ditinggalkan ketika kita sedang jalan-jalan, apalagi jika perjalanan jarak jauh menggunakan kendaraan. Pergunakan kemudahan-kemudahan yang sesuai dengan syari’at, seperti tayammum, sholat di jamak maupun sholat di atas kendaraan. Semuanya sudah tersedia aturannya dalam buku-buku fiqh. Semoga perjalanan kita memperoleh keberkahan dan full inspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.aamiin…
Wallahu’alam